BAB
III
MENGINFUS
PRINTER CANNON IP 2770
3.1
Landasan Teori
3.1.1 Pengertian
Printer
3.1.2 Sejarah Printer
Cannon
Perusahaan ini didirikan pada 1933 dengan nama Seiki-kougaku-kenkyuujo
atau Laboratorium Peralatan Optik Presisi dengan Yoshida Goro dan adik iparnya Uchida Saburo dan didanai oleh Takeshi
Mitarai, teman dekat Uchida. Tujuan awalnya adalah untuk mengadakan
riset dalam pengembangan kamera berkualitas.
Pada Juni 1934
mereka mengeluarkan kamera pertamanya, Kwanon,
diambil dari dewa umat Buddha yaitu Kwannon
dewa pengasih. Dan bahkan lensanya pun diberi nama "Kyasapa" yang diambil dari Mahakyasapa
yaitu murid dari Buddha.
Namun pada tahun 1934, Yoshida mengundurkan
diri dari laboratorium itu, karena dia berfikir bahwa Precision Optical Instruments Laboratory sudah tidak seperti yang
dia inginkan.
Dengan
semakin banyaknya penelitian, Precision
Optical Instruments Laboratory merasakan bahwa mereka tidak menemukan
kemajuan dalam memproduksi lensa yang notabene hal ini adalah yang paling
penting dalam pembuatan kamera.
Hingga
akhirnya mereka memutuskan untuk bekerjasama dengan perusahaan pembuat lensa Nippon Kogaku Kogyo (yang sekarang
menjadi Nikon Corp). Nippon Kogaku adalah perusahaan besar
pembuat peralatan optik yang secara khusus menangani peralatan militer pada
saat itu. Dan kebetulan dibawah kepemimpinan perusahaan yang baru, mereka akan
mencoba pasar domestik. Sehingga ajakan Precision
Optical Instruments Laboratory untuk bekerja sama dalam membuat kamera
mendapat sambutan yang sangat baik. Kerja sama mereka menghasilkan produk masal
pertama mereka yang diberi nama "Hansa
Canon".
Pada February l936
Hansa Canon dengan lensa Nikkor 50mm f3.5
resmi diluncurkan dan dipasarkan ke publik Jepang dengan harga 275 yen dan
diumumkan sebagai kamera 35mm rangefinder
buatan jepang pertama dengan kualitas tinggi.
Setelah
itu nama kwanon berubah menjadi
Canon.Untuk membantu pemasarannya waktu itu, Precision Optical Instruments Laboratory bekerja sama dengan Omiya Shashin Yohin Co., Ltd. (Toko
kamera dan accesories Omiya) Dan
bahkan nama Hansa pada Hansa Canon
merupakan merk dagang yang diberikan oleh Omiya sendiri.
Seiring
perkembangannya nama perusahaan pemegang merk Canon mengalami beberapa kali
perubahan nama. Pada Juni l936 Precision
Optical Instruments Laboratory berubah menjadi Japan Precision Optical Instruments Laboratory.
Pada 10 Agustus 1937
Japan Precision Optical Instruments
Laboratory merubah bentuk kepemilikan perusahaan tersebut menjadi
perusahaan saham gabungan, dan merubah nama perusahaan tersebut menjadi Precision Optical Industry Co., Ltd dan
tanggal tersebut ditentukan sebagai tanggal lahir Canon Inc.
Takeshi Mitarai
(1901-1984) yang pada
waktu itu sebagai presiden dari Precision
Optical Industry Co., Ltd mendengar keluhan dari konsumen yang sulit
mengingat nama perusahaan produsen kamera Canon mereka, sehingga Mitarai
memutuskan merubah nama Precision Optical
Industry Co. Ltd menjadi Canon Camera
Co. Ltd pada 15 September 1947 .
Perkembangan
kamera Canon sangat positif hingga dikabarkan bahwa kualitas kamera Canon
sebanding dengan kamera Leica. Hingga
pada tahun 1954, Leica mengeluarkan produknya "Leica M3" yang
berhasil memukul mundur semua kompetitor nya saat itu. Canon pun merasa harus
mencari jalan lain agar bisa tetap menjadi pemimpin di pasar kamera.
Dan pada
akhirnya Canon Camera Co., Ltd
memutuskan untuk berkonsentrasi pada pengembangan kamera Single Lens Reflex (SLR) karena mereka pikir bahwa dengan pemikiran
dan pengembangan meraka, kamera SLR bisa sangat unggul dari kamera Rangefinder. Pada Mei 1959 Canon
meluncurkan Canonflex sebagai SLR
pertama mereka. September 1968 produksi kamera Canon Luxury 35mm rangefinder
yang sudah menjadi tradisi Canon sejak kamera perdana mereka Kwanon, resmi discontinue yang menjadikan type "7S" sebagai produk 35mm
Rangefinder Hi-end terakhir dari Canon.
Pada ulang tahun Canon Camera Co., Ltd yang ke 30, presiden Mitarai berkata dalam pidatonya, "Untuk memperkokoh kemakmuran perusahaan
kita tahun ini, kita harus memegang kamera di tangan kanan, mesin-mesin bisnis
dan peralatan optik khusus di tangan kiri. Pada saat yang sama, kita harus
secara substansial meningkatkan ekspor kita".
Dan
perkataan itu menjadi pedoman perusahaan sehingga pada 1960 mereka secara resmi
mulai memasuki bidang elektronik seperti mesin fotokopi, peralatan optik khusus
dan lain sebagainya. Sehingga pada 1 Maret 1969 Canon Camera Co. Ltd kembali merubah nama mereka menjadi Canon Inc sampai sekarang.
Saingan
utama Perusahaan Canon Inc adalah Perusahaan Nikon, Perusahaan Konica Minolta, Perusahaan Leica,
Perusahaan Pentax, Olympus, Perusahaan Sony, Perusahaan Epson, Perusahaan Kodak, Perusahaan
Hewlett-Packard dan Perusahaan Xerox.
3.2
Pembahasan
3.2.1 Alat dan Bahan
a.
Obeng Kumplit
b.
Gunting
c.
Lakban
d.
Doubel Tip
e.
Tisu
f.
Sedotan
g.
Solder
3.2.2 Langkah-Langkah
cara Menginfus Printer Cannon ip 2770
a. Pertama anda harus persiapkan peralatan
infus, yaitu tabung dan selang tinta, bentub dan karentnya, lakban/selotif, double tip, gunting/cutter,
dan lain-lain.
![]() |
Gambar
3.2.2.1 Karet printer
![]() |
Gambar
3.2.2.1 Tabung Tinta
b.
Beri lubang pada cartridge
kira-kira sekitar 3-4 mm, untuk membuat lubang pada cartridge kita bisa menggunakan solder
atau dengan menggunakan bor. Jangan terlalu besar lubangnya karna jika terlalu
besar maka cartridge tidak dapat
menghisap tinta dari tabung, kalau terlalu kecil akan kesulitan waktu memasang
karet pada cartridge. Untuk cartridge warna merah kita buat lubang
baru pada bagian bawah lubang warna merah yang ada, maksudnya agar setelah
memasang selang waktu dipasang pada printer tidak mengganjal penutup cartridge, dan lubang asli pada warna
merah kita tutup dengan lem agar tidak terjadi kebocoran tinta.
Beri lubang pada cartridge
kira-kira sekitar 3-4 mm, untuk membuat lubang pada cartridge kita bisa menggunakan solder
atau dengan menggunakan bor. Jangan terlalu besar lubangnya karna jika terlalu
besar maka cartridge tidak dapat
menghisap tinta dari tabung, kalau terlalu kecil akan kesulitan waktu memasang
karet pada cartridge. Untuk cartridge warna merah kita buat lubang
baru pada bagian bawah lubang warna merah yang ada, maksudnya agar setelah
memasang selang waktu dipasang pada printer tidak mengganjal penutup cartridge, dan lubang asli pada warna
merah kita tutup dengan lem agar tidak terjadi kebocoran tinta.
Gambar 3.2.2.3 cartridge
Gambar
3.2.2.4 Pengukuran Selang Tabung.
Gambar
3.2.2.5 Selang Tabung di pasang karet
Gambar
3.2.2.6 Karet
f. Setelah semuanya dipasang, isi tinta
pada masing-masing tabung, kemudian lepaskan salah satu selang yang ada pada cartridge agar tinta mengalir dari
tabung ke cartridge, setelah tinta
mengalir pasang lagi selang yang tadi dilepas pada cartridge, untuk selang yang lainnya sama caranya.
![]() |
Gambar
3.2.2.7 Mengalirkan tinta ke cartridge
g.
Pasangkan cartridge
pada printer, atur jarak selang sehingga pada waktu cartridge ke kanan atau ke kiri tidak terlalu panjang atau terlalu
pendek.
Pasangkan cartridge
pada printer, atur jarak selang sehingga pada waktu cartridge ke kanan atau ke kiri tidak terlalu panjang atau terlalu
pendek.
Gambar
3.2.2.8 Pemasangan cartridge pada
printer
h.
Jika sudah pas posisi selangnnya kita bisa memasang plakban
pada bagian tengah selang agar tidak bergeser posisi dan ukuran selang.
Jika sudah pas posisi selangnnya kita bisa memasang plakban
pada bagian tengah selang agar tidak bergeser posisi dan ukuran selang.
Gambar
3.2.2.9 Pemasangan plakban.
i.
lem tangki tinta pada dinding printer
![]() |
Gambar 3.2.2.10 Penempelan Tangki tinta pada printer
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan prakerin di Toko “INDEXINDO COMPUTER”
selama kurang lebih 2 bulan penulis alhamdulillah mendapatkan pengalaman dalam
:
a. Kemampuan dan ketrampilan kerja yang sebenarnya di dunia
industri.
b. Mengenal lingkungan dan suasana kerja secara jiwa /
psikologis tata laksana toko.
c. Menghayati tentang tugas-tugas,tanggung jawab dan
kedisiplinan bekerja.
d.
Menjaga kebersihan tampat
kerja.
4.2 Saran
Saran-saran berikut yang saya sampaikan Insya allah dapat anda petik makna-maknanya, berikut ini :
a. Jika ingin berhasil dalam setiap pekerjaan maka disiplinlah.
b. Bagilah waktu dengan baik, jika ingin tidak terbebani.
c. Jika ingin menjadi Teknisi yang hebat maka harus berani
mencoba dengan penuh tanggung jawab.
d. Selalu bertanya jika tidak tau.
e. Tidak takut mengakui kesalahan diri sendiri,karena mungkin
kesalahan itu berawal dari kita belum mempunyai
pengalaman.
f. Jangan lupakan teman-temanmu yang selalu bersamamu selama
beberapa tahun.







No comments:
Post a Comment